Teknik Wawancara jurnalistik

Posted on
  • Kamis, 21 Februari 2013
  • by
  • Marta Adi Putra
  • in

  • Selamat malam readers sekalian, poster baru pulang pelatihan persenter, jadi ane bakal bagiin sedikit ilmu yang udah didapet selama 2 hari semalem ini, tujuan dari pelatihan ane ini supaya mengembangkan bakat (khususnya presenter) yang ane punya beserta teman - teman yang menjadi peserta pelatihan.
    Acara ini berlangsung dari tanggal 16 - 17 pebruari 2013, on time-nya sih masih kurang, tapi pembekalannya sangat bermanfaat sampai di penutupan acara. Nah, pantengin ini halaman ampe habis ya :D
    Wawancara, semua orang pasti tau wawancara itu apa, tapi tidak banyak orang tau apa definisi wawancara sebenarnya. Wawancara adalah kegiatan dimana terjadi proses tanya jawab antara seorang pewawancara (interviewer) dengan seorang narasumber (interviewee) atau lebih, guna mendapatkan informasi dari si narasumber.

    Wawancara dilakukan untuk kepentingan :
    1. Interviewer ->
    Seperti sebuah perusahaan melakukan interview kepada calon karyawan, dengan tujuan apakah dia pantas menduduki posisi yang dibutuhkan perusahaan tersebut;
    2. Interviewee -> Seperti seorang dokter yang sedang memeriksa pasien, dimana dokter yang memeriksa itu dapat menentukan obat yang berguna bagi pasien agar cepat sembuh;
    3. Dua Pihak -> Merupakan gabungan dari interviewer dan interviewee, seperti seorang pengacara dan kliennya untuk menyusun penuntutan atau pembelaan;
    4. Pihak Lain -> Seperti peneliti dan wartawan, mereka mengumpulkan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas, bukan untuk kepentingan individu.

    Berikut adalah Ragam Wawancara :
    1. Wawancara dengan perjanjian : Biasanya dilakukan pada sumber yang sudah dikenal (wellknow subject). Pada bagian ini, interviewer memiliki kelebihan mendapatkan informasi yang eksklusif dan tidak diketahui oleh wartawan lain, agar informasi yang didapatkan sempurna, maka pertanyaan yang akan diajukan haruslah matang.
    2. Konferensi Pers : Yaitu wawancara dimana beberapa wartawan memenuhi undangan seseorang atau lembaga terkait untuk mendengar penjelasan, serta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Konferensi Pers ini memakan waktu yang sedikit, sehingga pertanyaan juga terbatas, dan pertanyaan tidak boleh mewakili kebutuhan individu saja.
    3. Wawancara on The Spot : Merupakan wawancara yang terjadi di tempat kejadian. Sebagai contoh tempat terjadinya kecelakaan atau bencana, kelemahan pada wawancara ini adalah pertanyaan spontan yang akan diajukan kepada narasumber yang tidak dikenal. Selain itu, sedikit sulit untuk mendapatkan informasi karena para korban atau saksi mungkin mengalami gangguan psikologis akibat bencana atau kecelakaan tersebut.
    4. Wawancara Cegat Pintu (Door Stop) : Door Stop merupakan wawancara dengan cara mencegat narasumber di tempat acara. Kelebihan jadi door stop yaitu mendapatkan jawaban yang spontan, karena narasumber menjawab pertanyaan tanpa adanya persiapan. Sedangkan kelamahannya, wawancara berlangsung di tempat yang ramai dengan suasana yang ribut, sehingga informasi yang akan direkam atau dicatat akan sulit terdengar.
    5. Wawancara Telepon : Merupakan wawancara jarak jauh, dimana media yang digunakan untuk melakukan kegiatan wawancara adalah telepon. Kelebihan dari cara ini adalah dapat dilakukan kapan saja dengan biaya yang murah, serta ada istilah, "kita bisa masuk ke rumah orang tanpa mengetuk pintu". Sedangkan dari segi kelemahan adalah kita tidak tahu bagaimana suasana, roman muka, serta gerak gerik dari narasumber dalam memberikan informasi.
    6. Wawancara On Line : Adalah wawancara yang memanfaatkan media internet sebagai media untuk melakukan pencarian informasi terhadap narasumber. Kendala yang dihadapi di Indonesia adalah sedikitnya orang yang terbiasa menggunakan media ini, sehingga tidak heran banyak narasumber yang menolak untuk memberikan informasi melalui media internet.
    7. Wawancara Tertulis : Wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertulis agar narasumber menjawabnya dengan tertulis. Kelebihannya adalah interviewer bisa menyusun pertanyaan secara lengkap dan sumber bisa menjawab disertai dengan data yang ada. Tetapi kelemahannya berada pada waktu yang diperlukan narasumber untuk menjawab pertanyaan yang dan berasal dari sumber terkait.

    Persiapan Wawancara :
    Pada dasarnya setiap wawancara itu memerlukan sebuah persiapan matang demi suksesnya kegiatan tanya jawab yang akan berlangsung, berikut persiapannya :
    1. Tentukan Topik
    2. Tentukan Subjek (Sumber)
    3. Pelajari Topik Secermat Mungkin
    4. Kenali Subjek Sebaik Mungkin
    5. Bila Perlu Bentuk Tim
    6. Susun Pertanyaan Sebaik Mungkin
    7. Hubungi Sumber
    8. Siapkan Diri Sebaik-baiknya.

    Pelaksanaan Wawancara :
    Jika masalah persiapan sudah teratasi, maka masalah terakhir ada pada 'action', pelaksanaan yang kurang baik akan membuat persiapan yang telah mantap menjadi sia-sia, berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat pelaksaan wawancara :
    1. Datanglah Lebih Awal
    2. Mulai denga Pertanyaan Ringan
    3. Cari Kesempatan yang Tepat
    4. Jangan Terlalu Kaku
    5. Sesuaikan Pendekatan dengan Narasumber
    6. Selalu Ingat Tugas Wartawan
    7. Selalu Ingat Waktu
    8. Hindari Narasumber Memberikan Jawaban yang Tidak Relevan
    9. Selalu Konfirmasi Pertanyaan
    10. Jadilah Pendengar yang Baik
    11. Janga Lupa Mengucapkan Terima Kasih
    12. Mencatat Nomor atau Identitas yang Bisa Dihubungi
    13. Jaga Hubungan dengan Baik.
    Sekian artikel saya hari ini, semoga bacaan ringan ini bermanfaat bagi agan yang menggunakannya untuk tujuan positif, terima kasih. :)

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Silahkan tinggalkan komentar dengan mengisi kolom berikut. Berkomentarlah dengan santun tanpa unsur SARA. Terima Kasih :)

     
    Copyright (c) 2012 - 2013 RPLCamp SMKN 1 Denpasar
    Design and Content by RPLCamp Journalistic Team